Definisi psikologi
Psikologi
(dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak
mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak,
tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental
tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga
Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku dan proses mental
Serge moscovici seorang psikolog sosial perancis menyatakan bahwa
psikologi sosial adalah jembatan diantara cabang-cabang pengetahuan sosial
lainnya. Sebab psikologi sosial mengakui pentingnya memandang individu dalam
suatu system sosial yang lebih luas dan karena itu menarik kedalamnya
sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan ekonomi. Psikologi sosial mengakui
aktifitas manusia yang rentangnya luas dan pengaruh budaya serta perilaku
manusia dimasa lampau. Dalam mengambil fokus ini psikologi sosial beririsan
dengan filsafat, sejarah, seni dan musik. Selain itu psikologi sosial memiliki
perspektif luas dengan berusaha memahami relevansi dari proses internal dari
aktivitas manusia terhadap perilaku sosial. Dalam hal ini psikologi sosial
misalnya mungkin mempertanyakan bagaimana keadaan orang setelah menyaksikan
suatu kejadian menakutkan akan mempengaruhi arousal secara fisiologis, seperti
tekanan darah dan serangan jantung. Karena perspektif ini, maka dibahas tentang
persepsi, kognisi dan respon fisiologis.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa cirikhas dari psikologi
sosial adalah memfokuskan pada individu daripada kelompok atau unit.sementara
ahli ilmu sosial yang lain mempergunakan analisis kemasyarakatan yakni
mempergunakan faktor-faktor secara luas untuk menjelaskan perilaku sosial.
Misalnya sosiologi lebih tertarik pada struktur dan fungsi kelompok. Kelompok
itu dapat kecil (keluarga), atau moderat (perkumpulan mahasiswa, klub
sepakbola), atau luas (suatu masyarakat).
Sementara bidang studi lain dari psikologi yang tertarik pada
keunikan dari perilaku individu adalah psikologi kerpibadian. Pendekatan
psikologi kepribadian adalah membandingkan masing-masing orang. Sementara
pendekatan psikologi sosial adalah mengidentifikasikan respon (cara bereaksi)
dari sebagian besar atau kebanyakan orang dalam suatu situasi dan meneliti
bagaimana situasi itu mempengaruhi respon tersebut.
Marilah kita bandingkan ketiga pendekatan tersebut dengan
menggunakan contoh yang spesifik untuk menganalisis terjadinya tindak
kekerasan. Pendekatan kemasyarakatan cenderung menunjukkan adanya kaitan antara
tingkat kejahatan yang tinggi dengan kemiskinan, urbanisasi yang cepat, dan
industrialisasi dalam suatu masyarakat. Untuk membuktikan kesimpulan ini,
mereka menunjukkan beberapa fakta tertentu : orang yang miskin lebih sering
melakukan kejahatan; kejahatan lebih banyak timbul di daerah kumuh ketimbang di
lingkungan elit; kriminalitas meningkat pada masa resesi ekonomi dan menurun di
saat kondisi ekonomi membaik.
Sementara pendekatan individual dalam bidang psikologi yang lain
(psikologi kepribadian, perkembangan dan klinis) cenderung menjelaskan
kriminalitas berdasarkan karakteristik dan pengalaman criminal individu yang
unik. Pendekatan ini akan mempelajari perbedaan individual yang menyebabkan
sebagian orang melakukan tindak criminal, yang tidak dilakukan oleh orang lain
dengan latar belakang yang sama, untuk itu, biasanya mereka memusatkan pada
latar belakang individu, misalnya bagaimana perkembangan orang itu? Disiplin
apakah yang diterapkan orang tuanya? Mungkin orang tua yang kasar cenderung
menumbuhkan anak belajar berperilaku kasar?. Penelitian dapat dilakukan dengan
membandingkan latar belakang keluarga anak yang nakal dengan yang tidak nakal.
Jadi analisis semacam ini memusatkan pada bagaimana dalam situasi yang sama
orang dapat melakukan perilaku yang berbeda karena pengalaman masa lalu yang
unik.
Sebaliknya psikologi sosial lebih berpusat pada usaha memahami
bagaimana seseorang bereaksi terhadap situasi sosial yang terjadi. Psikologi
sosial mempelajari perasaan subyektif yang biasanya muncul dalam situasi sosial
tertentu, dan bagaimana perasaan itu mempengaruhi perilaku. Situasi
interpersonal apa yang menimbulkan perasaan marah, dan meningkatkan atau
menurunkan kemungkinan munculnya perilaku agresi? Sebagai contoh, salah satu
prinsip dasar psikologi sosial adalah bahwa situasi frustasi akan membuat orang
marah, yang memperbesar kemungkinan timbulnya mereka melakukan perilaku agresi.
Akibat situasi yang menimbulkan frustasi ini merupakan penjelasan alternative
mengenai sebab timbulnya kejahatan. Hubungan itu tidak hanya menjelaskan
mengapa perilaku agresif terjadi dalam situasi tertentu, tetapi juga
menjelaskan mengapa faktor ekonomi dan kemasyarakatan menimbulkan kejahatan.
Misalnya, orang miskin berduyun-duyun dating ke kota akan mengalami frustasi;
mereka ternyata sulit mencari pekerjaan, mereka tidka dapat membeli apa yang
mereka inginkan, tidak dapat hidup layak seperti yang mereka bayangkan. Dan
frustasi ini merupakan sebab utama munculnya sebagian besar perilaku criminal.
Psikologi sosial biasanya juga menyangkut perasaan-perasaan subyektif yang
ditimbulkan situasi interpersonal, yang kemudian mempengaruhi perilaku
individu. Dalam contoh ini situasi frustasi menimbulkan kemarahan, yang
kemudian menyebabkan timbulnya perilaku agresif.
Kesimpulan : pada dasarnya psikologi sosial sangat berhubungan dengan
ilmu sosial lain nya, dimana psikologi sosial merupakan bagian dari semua
cabang ilmu sosial lainnya!
Psikologi
adalah ilmu yang sangat erat kaitannya dengan ilmu- ilmu lain. Hubungan
psikologi dengan ilmu lain dapat dikatakan seperti simbiosis mutualisme, yaitu
saling membantu, saling mengisi satu sama lain.
Untuk yang
pertama, kita akan membahas keterkaitan antara psikologi dengan sosiologi..
Apa
hubungan psikologi dengan sosiologi?
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku hubungan antar individu, dan
antar individu dan kelompok dalam perilaku social. Melihat pengertian sosiologi
jelas hubungan psikologi dan
sosiologi amat erat. Lalu seiring berjalannya waktu kita lebih mudah mengatakan psikologi social karena kita melihat hubungan yang
erat antar kedua ilmu tsb. Namun
psikolog social ternyata berbeda dengan psikologi dan sosiologi. Perbedaannya
psikologi social mempelajari tingkah laku/perilaku individu untuk berinteraksi
dengan lingkungannya, objeknya pada individu tersebut. Psikologi dan Sosiologi
sama- sama mempelajari perilaku hubungan antar individu. Jadi psikologi sangat
erat hubungannya dengan sosiologi.
Yang kedua,
kita akan membahas hubungan antara psikologi dengan antropologi..
Apa
hubungan psikologi dengan antropologi?
Menurut
kamus Bahasa Indonesia, antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang asal-
usul manusia, kepercayaannya, bentuk fisik, warna kulit, dan budayanya di masa
silam. Karena eratnya hubungan psikologi dan antropologi sehingga muncullah sub
ilmu yang salah satunya bernamaanthropology in mental health,
pada sub ilmu ini sangat terlihat bahwa psikologi dan antropologi saling
terkait, seperti contoh bahwa penyakit jiwa tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh
kelainan biologis namun juga oleh emosi atau mental yang tertekan sehingga
membuat orang tersebut mengalami penyakit jiwa, keadaan jiwa manusia itu
tergantung pada aspek- aspek social budaya. Disini terlihat bahwa antara
psikologi dan antropologi saling terkait.
Yang ketiga,
kita akan membahas hubungan psikologi dan politik.
Apa
hubungan psikologi dengan politik?
Mungkin
dalam pikiran kita, penuh tanda tanya… lho apa hubungannya psikologi dengan
politik?
Ternyata
psikologi ada hubungannya dengan psikologi dengan politik, dalam hal ini yang
banyak hubungannya dengan politik adalah psikologi social, dalam hal politik
psikologi berfungsi untuk memahami perilaku para pelaku politik agar dapat
bersosialisasi dengan masyarakat dengan baik juga untuk memperlihatkan sikap
atau respon yang diberikan oleh masyarakat sehingga pelaku politik bisa
mempelajarinya agar pelaku politik dapat member yang terbaik kepada masyarakat.
Sikap yang ditunjukkan oleh para masyarakat terhadap para pelaku politik inilah
yang diuraikan psikologi social.
Yang keempat
adalah hubungan psikologi dengan ilmu komunikasi.
Apa
hubungan psikologi dengan ilmu komunikasi?
Hubungan
psikologi dengan ilmu komunikasi mungkin hampir sama dengan psikologi social,
karena dalam hal ini komunikasi mempelajari peristiwa social yang terjadi
ketika manusia melakukan interaksi pada lingkungannya. Sehingga disini terlihat
jelas bahwa erat hubungan antara psikologi dan ilmu komunikasi, yaitu pada
intinya mempelajari interaksi manusia kepada lingkungannya.
Yang kelima
adalah hubungan psikologi dengan biologi.
Apa
hubungan psikologi dengan biologi?
Dilihat
secara objeknya, psikologi mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan biologi
mempelajari tentang jasmani/fisik. Disini jasmani/fisik sangat mempengaruhi
kondisi psikis/tingkah laku manusia,
sebagai contoh: apabila kita sedang sakit, maka kita akan cenderung menjadi
pendiam karena badan kita lemas. Jadi psikologi dengan biologi juga hubungannya
erat.
Yang keenam,
hubungan psikologi dengan ilmu alam
Apa
hubungan psikologi dengan ilmu alam?
Kaitan
psikologi dengan ilmu alam adalah pada tahun sebelumnya psikologi terbentuk
sangat terpengaruh dengan ilmu alam. Namun kemudian psikologi menyadari bahwa
objek pembelajarannya adalah manusia dan tingkah lakunya.
Yang
ketujuh, yaitu hubungan psikologi dengan filfasat
Apa
hubungannya psikologi dengan filsafat..?
Filsafat
adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran yang
sedalam- dalamnya. Sebenarnya psikologi adalah salah satu bagian dari filsafat.
Jadi psikologi dengan filsafat hubungannya sangat erat karena psikologi
merupakan bagian dari ilmu filsafat.
Yang
kedelapan adalah hubungan antara psikologi dengan ilmu pendidikan
Apa
hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan?
Psikologi
dan ilmu pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pendidikan atau proses belajar mengajar akan baik apabila seorang guru mengerti
keadaan psikis setiap anak melalui respon maupun perkembangan pola pikir anak
tsb.
Aliran dalm psikologi
Aliran
|
Tokoh-tokoh
|
Hal yang diukur
|
Dasar pemikiran
|
Behavioral
|
John B. Watson Ivan Pavlov B. F. Skinner
|
Efek lingkungan terhadap perilaku yang tampak pada manusia dan
binatang
|
Hanya mengamati kejadian-kejadian (hubungan stimulus-respon)
yang bisa dipelajar secara ilmiah.
|
Psikoanalitis
|
Sigmund Freud Carl Jung Alfred Adler
|
Perilaku berasal dari proses yang tidak
disadari
|
Motif yang tidak disadari dan kepribadian
dan gangguan mental pada masa kanak-kanak
|
Humanistik
|
Carl Roger Abraham Maslow
|
Keunikan pengalaman manusia
|
Manusia itu bebas, rasional dengan
perkembangan pribadi, dan sangat berbeda dengan binatang.
|
Kognitif
|
Jean PiagetNoam Chomsky Herbert Simon
|
Pikiran, proses-proses mental
|
Perilaku manusia tidak dapat dipahami secara keseluruhan tanpa
mengetahui bagaimana ia memperoleh, menyimpan dan memproses informasi.
|
Biologis
|
James OldsRoger Sperry
|
Ilmu psikologi berbasis pada perilaku
manusia dan binatang
|
Fungsi-fungsi organisme bisa dijelaskan
dalam hubungan pada struktur tubuh dan proses biokimia yang mendasari
perilaku
|
Aliran dalam Psikologi
Aliran dalam Psikologi
dan Pandangan Tentang Karakter Manusia
A. Psikoanalis
Aliran psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia, pendiri aliran ini adalah Sigmund Freud. Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah.
Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia yaitu:
a. Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua bagian:
i). libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegiatan – kegiatan kosntrukstif.
ii). thanatos – insting destruktif dan agresif
b. Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebgai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas
c. Super ego, yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normatif atau ideal super ego disebut juga sebgai hati nurani,merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Super ego memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar.
B. Behaviorisme
Aliran behaviorisme lahir sebagai reaksi aliran instropeksionisme ( menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif ) dan juga aliran psikoanalisis (berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan Teori dari aliran ini dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar.
Behaviorisme mempersoalkan bagaimana perilaku manusia dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Walaupun demikian asumsi yang digunakan oleh aliran behaviorisme aliran ini banyak menentukan perkembangan psikologi.
Salah satu yang sering muncul dalam literatur psikologi adalah tentang teori "tabula rasa" sebagai kelanjutan pendapat Aristoteles yang secara garis besar menganalogikan manusia ( bayi ) sebagai kertas putih dan menjadikan hitam atau menjadikan berwarna lain adalah pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Teori pelaziman klasik, teori pelaziman operan dan social learning theory juga merupakan produk dari aliran ini
Teori pelaziman klasik
Pada awal tahun 1900an, seorang ahli fisiologi Rusia bernama Ivan Pavlov menjalankan satu siri percubaan secara sistematik dan saintifik dengan tujuan mengkaji bagaimana pembelajaran berlaku pada sesuatu organisme. Pavlov mengasaskan kajiannya pada 'hukum perkaitan' (Law of Association) yang di utarakan oleh ahli falsafah Yunani awal seperti Aristotle. Menurut pendapat ini, sesuatu organisme akan teringat sesuatu karena sebelumnya telah mengalami sesuatu yang berkaitan. Contohnya, apabila melihat sebuah mobil mewah, mungkin kita membuat pengandaian si pengendara mobil adalah seorang kaya atau seorang terkemuka. Andaian ini bergantung kepada pengalaman kita yang lampau.
Teori pelaziman Operant
Perkataan 'operan' diciptakan oleh Skinner yang berarti apabila organisme menghasilkan sesuatu respon karena mengoper atas stimulus yang diterima disekitarnya. Contohnya, seekor anjing akan menghulurkan kaki depannya sekiranya ia ketahui bahawa tingkahlaku itu akan diikuti dengan makanan. Begitu juga dengan seorang anak tidak mau rewel karena dia akan dibelikan es krim. Dalam kaitan teori ini, dikenal istilah reinforcement dan punishment.
Teori Social Learning Theori
Pembelajaran Sosial menyatakan bahawa seorang individu meniru tingkahlaku (imitation) yang diterima masyarakat (socially accepted behaviour) dan juga tingkah laku yang tidak diterima masyarakat
C. Psikologi Kognitif
Aliran ini lahir pada awal tahun 70-an ketika psikologi sosial berkembang ke arah paradigma baru manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk pasif yang digerakkan oleh lingkungannya tetapi makhluk yang paham dan berpikir tentang lingkungannya (homo sapiens). Aliran ini memunculkan teori rasionalitas dan mengembalikan unsur jiwa ke dalam kesatuan dalam diri manusia .asumsi yang digunakan adalah manusia bersifat aktif yang menafsirkan stimuli secara tidak otomatis bahkan mendistorsi lingkungan.
Jadi manusialah yang menentukan stimuli . Salah satu nama yang muncul dari aliran ini yaitu Kurt Lewin dan dikenal dengan teori :B = f ( P. E ). Behavior adalah hasil interaksi antara Persons dengan Enviroment
D. Psikologi Humanistik
Lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi. Psikologi humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan pertumbuhan pribadi. Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis Neofreudian. Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari makna kehidupan
Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik tiada duanya adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan "studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psokologis yang lebih semesta( Frank Goble,1993,34 )
Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang berbeda dengan aliran –aliran lain:
Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata tetapi melihat pada yang mungkin dan harus ada.
Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada binatang tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.
Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan, kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.
Gambar. Hirarkhi kebutuhan Abraham Maslow
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
Kebutuhan fisiologis dasar
· Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan
· Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman,
· Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain
· Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward, mengakui hasil karya individu
· Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu
dan Pandangan Tentang Karakter Manusia
A. Psikoanalis
Aliran psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia, pendiri aliran ini adalah Sigmund Freud. Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah.
Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia yaitu:
a. Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua bagian:
i). libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegiatan – kegiatan kosntrukstif.
ii). thanatos – insting destruktif dan agresif
b. Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebgai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas
c. Super ego, yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normatif atau ideal super ego disebut juga sebgai hati nurani,merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Super ego memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar.
B. Behaviorisme
Aliran behaviorisme lahir sebagai reaksi aliran instropeksionisme ( menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif ) dan juga aliran psikoanalisis (berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan Teori dari aliran ini dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar.
Behaviorisme mempersoalkan bagaimana perilaku manusia dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Walaupun demikian asumsi yang digunakan oleh aliran behaviorisme aliran ini banyak menentukan perkembangan psikologi.
Salah satu yang sering muncul dalam literatur psikologi adalah tentang teori "tabula rasa" sebagai kelanjutan pendapat Aristoteles yang secara garis besar menganalogikan manusia ( bayi ) sebagai kertas putih dan menjadikan hitam atau menjadikan berwarna lain adalah pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Teori pelaziman klasik, teori pelaziman operan dan social learning theory juga merupakan produk dari aliran ini
Teori pelaziman klasik
Pada awal tahun 1900an, seorang ahli fisiologi Rusia bernama Ivan Pavlov menjalankan satu siri percubaan secara sistematik dan saintifik dengan tujuan mengkaji bagaimana pembelajaran berlaku pada sesuatu organisme. Pavlov mengasaskan kajiannya pada 'hukum perkaitan' (Law of Association) yang di utarakan oleh ahli falsafah Yunani awal seperti Aristotle. Menurut pendapat ini, sesuatu organisme akan teringat sesuatu karena sebelumnya telah mengalami sesuatu yang berkaitan. Contohnya, apabila melihat sebuah mobil mewah, mungkin kita membuat pengandaian si pengendara mobil adalah seorang kaya atau seorang terkemuka. Andaian ini bergantung kepada pengalaman kita yang lampau.
Teori pelaziman Operant
Perkataan 'operan' diciptakan oleh Skinner yang berarti apabila organisme menghasilkan sesuatu respon karena mengoper atas stimulus yang diterima disekitarnya. Contohnya, seekor anjing akan menghulurkan kaki depannya sekiranya ia ketahui bahawa tingkahlaku itu akan diikuti dengan makanan. Begitu juga dengan seorang anak tidak mau rewel karena dia akan dibelikan es krim. Dalam kaitan teori ini, dikenal istilah reinforcement dan punishment.
Teori Social Learning Theori
Pembelajaran Sosial menyatakan bahawa seorang individu meniru tingkahlaku (imitation) yang diterima masyarakat (socially accepted behaviour) dan juga tingkah laku yang tidak diterima masyarakat
C. Psikologi Kognitif
Aliran ini lahir pada awal tahun 70-an ketika psikologi sosial berkembang ke arah paradigma baru manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk pasif yang digerakkan oleh lingkungannya tetapi makhluk yang paham dan berpikir tentang lingkungannya (homo sapiens). Aliran ini memunculkan teori rasionalitas dan mengembalikan unsur jiwa ke dalam kesatuan dalam diri manusia .asumsi yang digunakan adalah manusia bersifat aktif yang menafsirkan stimuli secara tidak otomatis bahkan mendistorsi lingkungan.
Jadi manusialah yang menentukan stimuli . Salah satu nama yang muncul dari aliran ini yaitu Kurt Lewin dan dikenal dengan teori :B = f ( P. E ). Behavior adalah hasil interaksi antara Persons dengan Enviroment
D. Psikologi Humanistik
Lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi. Psikologi humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan pertumbuhan pribadi. Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis Neofreudian. Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari makna kehidupan
Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik tiada duanya adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan "studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psokologis yang lebih semesta( Frank Goble,1993,34 )
Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang berbeda dengan aliran –aliran lain:
Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata tetapi melihat pada yang mungkin dan harus ada.
Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada binatang tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.
Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan, kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.
Gambar. Hirarkhi kebutuhan Abraham Maslow
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
Kebutuhan fisiologis dasar
· Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan
· Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman,
· Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain
· Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward, mengakui hasil karya individu
· Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu
No comments:
Post a Comment