Tuesday, September 4, 2012

Coba Kita Renungkan Dulu Sejenak




Yups, masa muda emank merupakan hal yang bener-bener krusial buat kita yang baru beranjak dewasa. Dari sini mungkin kalo gue rasa faktor pendidikan dari keluarga dan lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan kita di luar sana.

Seperti hal yang udah gue bahas sebelumnya. Banyak dari kita yang terkadang memikirkan hal hal yang gak penting penting amat buat ngejalanin hidup. Tapi toh namanya anak muda, kan juga pengen ngerasain seneng seneng, iya kan? Kalo dalam hal ini sih gue setuju, sangat setuju. Kita ini manusia biasa yang pastinya suatu saat pengen keluar dari dalam
goa yang di sebut rutinitas monoton sehari hari kita, entah itu kuliah, kerja ataupun sekolah.

Refreshing emank asik, gue akuin asik. Gue lebih suka melakukan trip keluar kota menikmati bumi pertiwi dan bersyukur pada Allah atas apa yang telah Ia hamparkan di langit dan di bumi. Hal ini bener bener mampu membuat gue termenung melihat semesta yang begitu anggun dan belom terjamah sama busuknya kepentingan penguasa.

Tapi gak sedikit juga para pemuda yang jadi alay melankolis, manusia hura-hura dan over style (khususnya cowok dan cewek). Mereka fikir dengan berada di zona aman, mereka gak akan terjebak di hari tua? Come on man, gak mungkin lah. Justru kalo gue bilang mereka terjebak dalam hedonisme semu. Seneng seneng boleh tapi proposional, melankolis boleh tapi jangan keseringan, stylish boleh tapi juga jangan pamer dan ngerasa “situ paling oke.”atau berlebihan. Gaul si oke mas bro, mba bro. Tapi kalo kalian ngerasa emank pengen gaul atao udah gaul apa kalian udah memenuhi kriteria gaul seperti yang udah gue share di artikel sebelumnya yaitu 4 hal yang wajib di miliki cowok and cewek gaul coba di fikir lagi deh. . haha

Well, sebenernya tulisan ini ter inspirasi dari salah satu dosen gue di kampus beberapa waktu yang lalu di kelas B. Inggris. Dosen yang paling baik (cantik, manis, imut, lucu dan gak  ngebosenin buat di liat), dengan sabar dan sambil tersenyum dia bilang gini saat kelas emank bener bener riuh;


“kalian harusnya mulai sekarang merencanakan apa yang ingin kalian raih, kalo yang saya liat cuma yang perempuannya saja yang aktif, padahal kalo 10 atau 20 tahun lagi jika kalian saling bertemu atau reuni, khususnya yang laki laki. Bukan seberapa keren kalian dulu, bukan seberapa banyak mantan pacar kalian atau seberapa banyak kalian seneng-seneng sama teman sepergaulan kalian. Untuk kita kaum perempuan, seberapa banyak pun hal yang di raih, kalo kita ketemu 10 atau 20 tahun lagi bertemu atau reuni, yang di tanyakan bukan apa yang kita capai, pertanyaan yang paling sering di tanyakan adalah, sudah menikah atau belum? Mana suaminya? sudah punya anak berapa atau anaknya udah kelas berapa? Pasti itu yang selalu di tanyakan. Berbeda dengan kalian para lelaki, yang di tanyakan biasanya, kesuksesan apa yang telah kalian raih? Apa pekerjaan kalian? Seberapa besar penghasilan kalian? Itulah kalian. Saya berbicara seperti ini bukan untuk saya, tapi untuk kalian. Karena jika kalian suksespun bukan karena saya dan saya tidak mendapat apa apa dari kalian, tapi ini untuk diri kalian sendiri. Jadi coba kalian fikirkan ucapan saya.”


Denger kata kata itu langsung “JLEB” di hati gue. Dosen yang paling baik (cantik, manis, imut, lucu dan gak ngebosenin buat di liat) ini bicara realistis dan bukan hal yang terlalu muluk-muluk untuk di ucapin. Penyakit galau, doyan hura-hura (hedon), dan begajulan emank udah waktunya di kurangin. Dan sekarang gue merasakan transformasi emosional setelah banyak hal yang terjadi sama gue. Yah ini berkat Allah juga, nyokap gue yang selalu care ma gue dan hal hal yang yang gue lewatkan untuk di syukuri. 
 

“Gue bukan lagi anak kecil yang bisa lari-larian sesuka gue, bercanda ke sana ke mari mencari alamat, nangis kalo ada yang rese’ ma gue trus ngadu ke nyokap, ngompol di celana waktu mimpi kencing di toilet (speeek!! Emank gue males ke toilet aja sebenernya) dan tinggal bilang sama nyokap “ma minta uit ceribu buat jajan." tanpa gue sadari semuanya telah berubah dengan cepat, melihat tangan keriput ibu gue dan rambutnya yang kian beruban membuat gue berfikir harus berubah menjadi lebih baik. Gue adalah abang dari si kembar yang masih SD yang setiap kali ketemu gue cuma bisa bilang “A’a bagi duit a’ dua ribu.” (adik macam apa kalian!!! Argh!! Щ(ºДºщ) . .), gue adalah adek dari seorang abang yang walaupun kita kalo ngomong Cuma seperlunya tapi gue yakin dia sayang ma gue, gue adalah anak dari bapak gue yang selalu nafkahin keluarganya tanpa ngeluh sesulit apa pun dia berusaha, gue adalah anak dari ibu yang selalu sabar mangasuh, mendidik dan menghadapi gue sebagai anaknya. Suatu saat abang gue bakal nikah dan punya keluarga sendiri, suatu saat orang tua gue pasti menua, dan gue? GUE ADALAH HARAPAN KEDUA ORANG TUA GUE!!! GUE GAK BOLEH GALAU TERUS!! GUE HARUS SUKSES, GUE GAK MAU NYERAH DAN GUE GAK BISA NYERAH!!! (TEKAD API ON FIRE)”

Semua masalah yang kita hadapi gak lebih dari sekedar cara tuhan untuk membuat kita lebih mensyukuri apa yang ada pada driri kita, lebih bijak dan lebih kuat untuk menjalani hidup. Pasti ada hikmah di balik ini semua.

Kegagalan bukan awal dari keberhasilan atau keberhasilan yang tertunda, tapi menurut gue itu merupakan tantangan untuk melakukan yang lebih baik dari sebelumnya. 5 Cm, Taro cita cita kalian di kening kalian dan katakan kalo kalian gak mau nyerah karena kalian gak bisa nyerah. . .

DON’T GIVE UP TO FIGHT!!!!



Dagangan ane gan, yang mau liat liat atau mau beli klick aja link di bawah ini

No comments:

Post a Comment