Aleister Crowley (Edward Alexander Crowley) lahir 12 Oktober 1875 – meninggal 1 Desember 1947 pada umur 72 tahun) adalah seorang penulis Inggris, pendaki gunung dan tokoh klenik, terkenal sebagai “The Great Beast” dan oleh media massa Inggris disebut “Manusia Paling Jahat di Seluruh Dunia,” karena kegemarannya pada seks magis, narkoba, dan hedonisme. Motto Crowley yang tersohor adalah ‘Do What Thou Wilt Shall Be The Whole Of The Law.’ Crowley menggunakan darah dan seks dalam ritualnya untuk
mendapatkan energi dan pencerahan mistisnya. Pada Desember 1896, Crowley mulai mendalami okultisme dan mistisisme. Ia kemudian menerbitkan buku puisinya yang pertama berjudul Aceldama. Tidak diragukan lagi Aleister Crowley adalah seorang “guru” utama musik rock. Misi Crowley dalam hidupnya adalah menghancurkan Jesus Kristus dan Kristen, sementara mengagungkan perbuatan seks tidak wajar, obat bius, sihir dan Setan. Aleister Crowley memuntahkan kebenciannya kepada Jesus Kristus dalam The World’s Tragedy; “Saya tidak ingin berargumentasi mengenai doktrin Jesus, mereka dengan sendirinya telah menurunkan dunia kepada kondisi sekarang. Saya menganggap bahwa agama Kristen bukan hanya penyebab akan tetapi gejala dari perbudakan.” (Aleister Crowley, World Tragedy, p. XXXIX) “Agama itu mereka menyebutnya Kristen; Setan yang mereka hormati disebutnya Tuhan. Saya menerima definisi ini, sebagai seorang penyair yang harus melakukannya, jika dia semuanya dapat dimengerti ke zamannya, dan adalah Tuhan mereka serta agama mereka yang saya BENCI dan saya akan MENGHANCURKANNYA.” ( Aleister Crowley, World Tragedy, p. XXXI)
mendapatkan energi dan pencerahan mistisnya. Pada Desember 1896, Crowley mulai mendalami okultisme dan mistisisme. Ia kemudian menerbitkan buku puisinya yang pertama berjudul Aceldama. Tidak diragukan lagi Aleister Crowley adalah seorang “guru” utama musik rock. Misi Crowley dalam hidupnya adalah menghancurkan Jesus Kristus dan Kristen, sementara mengagungkan perbuatan seks tidak wajar, obat bius, sihir dan Setan. Aleister Crowley memuntahkan kebenciannya kepada Jesus Kristus dalam The World’s Tragedy; “Saya tidak ingin berargumentasi mengenai doktrin Jesus, mereka dengan sendirinya telah menurunkan dunia kepada kondisi sekarang. Saya menganggap bahwa agama Kristen bukan hanya penyebab akan tetapi gejala dari perbudakan.” (Aleister Crowley, World Tragedy, p. XXXIX) “Agama itu mereka menyebutnya Kristen; Setan yang mereka hormati disebutnya Tuhan. Saya menerima definisi ini, sebagai seorang penyair yang harus melakukannya, jika dia semuanya dapat dimengerti ke zamannya, dan adalah Tuhan mereka serta agama mereka yang saya BENCI dan saya akan MENGHANCURKANNYA.” ( Aleister Crowley, World Tragedy, p. XXXI)
Dalam bab pendahuluan The World’s Tragedy, Israel Regardie mengatakan; “Ini panjang, hampir merupakan salah satu syair kepahlawanan yang paling pahit dan jahat berupa ejekan terhadap Kristen yang belum pernah saya membacanya.” Ajaran Crowley yang paling terkenal adalah , “Do what thou wilt shalt be the whole of the law” yang menjadi “mantra” dalam revolusi obat bius, seks tidak wajar, dan anti Kristen pada tahun 60-an. “Lakukanlah apa yang Anda ingin lakukan” — “Jika itu di rasa baik, maka lakukanlah”. THE BEATLES & CROWLEY Menurut The All Music Guide, the Beatle’s Sgt. Pepper Album, “akan dikenal selamanya sebagai rekaman yang merubah rock and roll”. Majalah Time mengatakan, Sgt Pepper “tenggelam seluruhnya alam obat bius.” (Time, Sept. 26, 1967, p.62) Dalam cover album Sgt. Pepper’s terlihat the Beatles dengan latar belakang, menurut Ringo Starr, “kita suka dan menghormatinya” (Hit Parade, Okt. 1976, p.14). Paul McCartney mengatakan mengenai cover album Sgt. Pepper’s, “. . . kami akan memasang semua foto PAHLAWAN kita di dinding . . .” (Musician, Special Collectors Edition, – Beatles and Rolling Stones, 1988, p.12) Salah seorang dari pahlawan the Beatles yang terdapat dalam cover Sgt. Pepper’s adalah — orang jahat, Aleister Crowley! Sebagian besar orang, terutama pada tahun 1967, bahkan tidak tahu siapa itu Crowley — tetapi the Beatles, lebih daripada sekedar tahu dan kenal. Sgt. Pepper “. . . kami akan memasang semua foto PAHLAWAN kami di dinding . . .”
Dengan jelas the Beatles sangat serius mengambil ajaran Crowley — anggota the Beatles, John Lennon dalam sebuah wawancara mengatakan “keseluruhan gagasan atau ide the Beatles” — adalah “do what thou wilt”: buah pikiran Crowley yang jahat “Seluruh ide the Beatles adalah melakukan apa yang ingin dilakukannya, benar kan? Untuk memegang tanggung jawab sendiri, lakukan apa yang anda ingin lakukan dan mencoba untuk tidak merugikan orang lain, benar kan? DO WHAT THOU WILST, selama hal itu tidak menyakiti seseorang. . .” (”Wawancara Interviews dengan John Lennon & Yoko Ono”, oleh David Sheff & G. Barry Golson, p. 61) “Mereka SEPENUHNYA ANTI-CHRIST. Maksudnya, Saya anti-Christ juga, tetapi mereka juga anti-Christ mereka mengejutkan saya dengan sesuatu yang tidak ringan.” Derek Taylor, Press Officer for the Beatles (Saturday Evening Post, Aug. 8, 1964). “Jesus El Pifico, seorang pemakan bawang putih – pengecut kecil bau busuk, seorang fasis manis mulut, anak haram Katholik orang Spanyol.” (John Lennon, A Spaniard in the Works, p.14) “Agama Kristen akan hilang, akan menciut dan lenyap. Saya tidak perlu berpendapat tentang itu. Saya benar dan akan terbukti kebenarannya. Sekarang kami lebih populer dibandingkan Jesus.” John Lennon (San Francisco Chronicle, April 13, 1966, p.26) LED ZEPPELIN Seorang murid Crowley yang paling tulus adalah gitaris Led Zeppelin, Jimmy Page. Page, bahkan ia membelikan Crowley sebuah “rumah giris” — “ house of horrors” Boleskine, terletak di Lock Ness. Boleskine tempat Crowley melakukan “Sihir Setan”, termasuk pengorbanan dengan darah.
Crowley dikuburkan di dalam sebuah kamar gelap di Boleskine. Ajaran yang paling terkenal Crowley “Do what thou will shalt be the whole of the law” – “Apa yang engkau ingin lakukan menjadi keseluruhan aturan hidupmu”. Page mengukir di atas vinil album ketiga Led Zeppelin, Zeppelin III, “Do what thou wilt. So mete it Be.” Tanpa diketahui penonton, sesungguhnya selama berlangsungnya konser Zeppelin, Page melakukan ritus agama Crowley disela-sela konsernya. OZZY OSBOURNE Ozzy Osbourne menyebut Crowley seorang “phenomenon of his time” (Circus, Agustus, 26, 1980) Ozzy bahkan memenciptakan sebuah lagu untuk menghormati Crowley — Mr. Crowley: . . . Anda mengelabui semua orang dengan sihir Anda menunggu Setan memanggil . . . Mr. Crowley, tidakah Anda ingin mengendarai kuda putih saya Ozzy, dikenal sebagai orang yang tindakannya tidak dapat dikendalikan dan kejam, yang diakuinya sendiri dalam sebuah wawancara: “Saya ingin benar-benar mengetahui mengapa saya melakukan sesuatu selama bertahun-tahun ini. Saya tidak tahu jika saya adalah seorang medium dari dunia lain. Apapun wujudnya, sebetulnya, Saya berharap tidaklah seperti apa yang saya pikirkan, ia adalah – Setan“. Ozzy Osbourne (Hit Parader, Feb 1978, p.24) THE DOORS Jim Morrison, superstar the Doors, yang mati “ secara aneh – misterius” pada tanggal 3 Juli, 1971 terlibat sangat dalam dengan okult. Sewaktu Morrison menikahi isterinya, sebuah ritus perkawinan Wicca mengesahkan pernikahan mereka, keduanya berdiri di atas gambar pentagram sambil meminum darah masing-masing. Pada cover belakang album the Doors “13”, nampak kelompok the Doors berkumpul mengelilingi sebuah patung kepala Aleister Crowley. Morrison mengakui bahwa Setan merupakan sumber ilham musiknya: “Saya bertemu Spirit Musik. . . . Penampakkan Setan di sebuah kanal Venesia, Saya melihat Setan atau Satyr – makhluk setengah manusia setengah hewan yang kekal (kepercayaan Yunani/ Romawi), mendekat ke sampingku, sosok molek bayangan dari pikiran rahasia saya. . .” (Lost Writings Jim Morrison, p. 36-38)
Ray Manaxrek dari the Doors, mengatakan mengenai Morrison: “Dia bukan seorang pemain. Dia bukan seorang penghibur. Dia bukan seorang pemain sandiwara. Dia adalah seorang shaman – seorang dukun sihir. Dia dikuasai Setan.“ Pengarang Sanchez selanjutnya menggambarkan apa yang dia sebut sebagai “Ritus Setan” yang direncanakan sebelumnya. Sewaktu The Rolling Stones mulai menyanyikan lagu, “dengan cara aneh beberapa orang anak membuka pakaian mereka dan merayap ke panggung seolah-olah sebuah altar tinggi, disana mereka menawarkan diri sebagai korban untuk the boots and cues Angles. Semakin mereka dipukuli dan semakin berdarah, mereka semakin terdorong, seolah-olah ada kekuatan gaib, untuk menawarkan diri mereka sebagai pengorbanan manusia kepada agen Setan ini.” (Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, p.199) Seorang kulit hitam bernama Meredith Hunter berdiri di depan panggung diantara penonton dengan pacarnya, pemburu akan segera memilihnya untuk pengorbanan manusia. The Stones baru saja mengeluarkan lagu baru dengan judul “Simpati untuk Setan. – “Sympathy for the Devil.” Lagu tersebut dengan cepat menjadi rekaman nomor satu di Amerika. Lagu tersebut dimulai oleh Mick Jagger yang memperkenalkan dirinya sebagai Lucifer. Begitu ia mulai menyanyikan lagu itu di Altamont, keseluruhan pendengar berdiri dan menari-nari dengan luapan perasaan yang berlebihan dan liar. Sanchez menggambarkan apa yang terjadi berikutnya, “Seorang Angels seperti seekor beruang buas besar berukuran enam kaki menghampiri Meredith dan menjambak rambutnya dengan keras dalam suatu usaha memanas-manasi supaya berkelahi… Perkelahian terjadi, lima orang Angels datang membantu temannya, sementara Meredith mencoba untuk melarikan diri melalui kerumunan orang. Salah seorang Angel menangkapnya dan menghujamkan pisaunya di punggung si hitam. Pisau gagal menembus dengan dalam, Meredith menyadari bahwa ia sedang memperjuangkan hidupnya. Dia mengeluarkan sebuah senapan dan langsung diarahkan ke dada Angel… Angels yang berada di depannya nampak seperti sekumpulan serigala buas. Salah seorang diantaranya merampas senapan dari tangannya, dan yang lain menghujamkan pisau berkali-kali ke mukanya dengan gilanya kemudian ke punggungnya sampai roboh.” “Ketika Angels sudah selesai menganiaya Hunter, beberapa orang mencoba datang untuk memberikan bantuannya, namun seorang Angel menghalanginya tanpa bergerak. ‘Jangan sentuh dia’ dia mengatakannya dengan penuh ancaman. ‘Bagaimanapun dia akan meninggal, biarkan saja dia meninggal.’ (Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, pp. 201, 202) Adalah tidak terbukti Meredith mempunyai sebuah senapan. Kemudian dilakukan penagkapan. Namun tidak seorangpun didakwa karena tidak ada orang yang berani menjadi saksi karena takut pembalasan dari Angels. Meskipun terjadi pembunuhan berdarah, konser the Rolling Stones terus dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Sympathy for the Devil”. Semua personel the Rolling Stones mengamati dari panggung ketika Meredith Hunter dibunuh di depan mereka. Selain itu, secara luar biasa, keseluruhan kejadian pembunuhan itu secara profesional dibuat filmnya oleh kru film yang disewa untuk membuat film konser. Segera sesudah itu film diedarkan ke seluruh negara bagian dengan judul diambil dari lagu the Rolling Stones, “Gimme Shelter”.
Apakah pembunuhan sudah direncanakan sebelumnya oleh para pengikut Setan? Dalam bukunya, The Ultimate Evil, pengarang Maury Terry mengatakan bagaimana para pemuja Setan mengedarkan film pengorbanan manusia diantara mereka. Film-film seperti ini disebut “snuff film”. Terry menghubungkan kejadian yang menimpa Hunter dengan pembunuhan yang terjadi kepada tujuh orang anak Sam di New York City yang filmnya benar-benar dibuat dari sebuah van yang parkir di sekitarnya. Film tersebut kemudian dibeli oleh seorang pengikut Setan yang kaya. “Gimme Shelter” yang menjadi box office hit, masih dapat dibeli atau disewa dewasa ini dengan hanya beberapa dolar saja di video rental di dekat rumah Anda. Tahun yang sama dengan Altamont, yaitu tahun 1969 menandai awal mula karier Setan Ozzy Osbourne. Osbourne membentuk ‘band’ Black Sabbath. Kelompok ini memodelkan bandnya kepada the Rolling Stones. Lima belas tahun kemudian akan bersaksi dengan maraknya penampilan-penampilan drugged-out rock muda, seperti Osbourne, masing-masing bersaing untuk mendapatkan “uang yang besar” dan kontrak rekaman bersamanya. Ukuran-ukuran kunci dari mereka yang akan “melakukan hal itu” adalah kemampuan mereka untuk melukiskan dekadensi dan setan. Inilah yang disebut dengan kelompok-kelompok “heavy metal”. Pada tahun 1985, surat kabar New Solidarity, yang saat itu sudah diperintahkan untuk di tutup oleh pemerintah federal, melakukan wawancara dengan Hezekiah Ben Aaron, kemudian dengan anggota jajaran ketiga Gereja Setan.
Ben Aaron saat ini menjadi seorang Kristen yang taat. Dalam wawancara, Aaron mengungkapkan bahwa Gerejanya yang memulai kelompok “heavy metal” rock seprti Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Ozzy Osbourne, dan banyak yang lainnya. Gereja Setan selanjutnya dipimpin oleh imam kepala, Anton LaVey. Banyak laporan bahwa LaVey, mantan seorang pemain sirkus penjinak singa, dan ia hanya sekedar orang yang dikedepankan, imam kepala sebenarnya adalah Kenneth Anger, yang sebelumnya merekrut the Rolling Stones masuk ke dalam okult. Berikut adalah sebuah kutipan dari wawancara tersebut: “Saya pada waktu itu bekerja di Gereja… Dalam Gereja juga ada pebisnis untuk Apple, (perusahaan yang didirikan oleh the Beatles), Warner Brothers, dan perusahaan rekaman lainnya. Seseorang akan datang kepada saya dan mengatakan, ‘Saya mempunyai tape rekaman, dan saya ingin Anda untuk memeriksanya. Saya bermaksud mencari, bila Anda tertarik untuk mensponsori sebuah kelompok Rock.’ Saya mengatakan ‘Baiklah, Saya akan memeriksanya.’ Beberapa hari kemudian Ben Aaron akan menelpon balik dan menyiapkan pertemuan lain. Dia melanjutkan, ‘Saya akan berikan Anda sebesar US $100,000, namun Anda tidak perlu menandatangani apapun. Apa yang Anda tidak akan mengetahuinya adalah bahwa semua kegiatan Anda akan direkam, difoto atau divideo. Bila Anda gagal melaksanakan kelompok musik rock Anda, Anda harus mengembalikannya dengan sesuatu yang benar-benar buruk. Kadang-kadang lebih dari 60% dari dolar yang telah Anda terima.” Wawancara Aaron dilanjutkan: “kita akan membawa Anda kesebuah toko, kita sediakan pakaian termasuk amplifier. Semuanya Anda bayar dengan uang yang telah kami berikan kepada Anda. Kami menyiapkan kelompok Anda untuk sebuah tour musik. Kami menetapkan semua ini dengan ikatan. We book you” Aaron kemudian menjelaskan bahwa jika kelompok musik rock tidak melakukan seperti yang diperintahkan untuk mengumpulkan uang atau berlaku “aturan” lain. Aturan-aturan lain itu mungkin dimasukan kedalam daftar lusinan bintang rock yang dilaporkan mati ‘bunuh diri’.” Dunia penjahat obat bius Mafia mempunyai banyak cara untuk melenyapkan orang-orang yang tidak mau membayar. Beberapa pembaca mungkin masih ingat pernyataan seorang personel the Beatles, John Lennon yang disampaikannya kepada internasional press pada tahun 1966: “Christianity will go. It will go. It will vanish and shrink. I needn’t argue about that. I’m right and I will be proved right. We are more popular than Jesus now.” Dengan penuh harapan, John Lenon akan terbukti salah. Catatan: John Lennon dibunuh oleh Mark David Chapman, salah seorang penggemarnya, pada tanggal 8 Desember, 1980.
SUMBER http://irfan295-kdc.blogspot.com/2012/05/biografi-aleister-crowley-pendiri-agama.html#
Aleister Crowley (Edward Alexander Crowley) lahir 12 Oktober 1875 – meninggal 1 Desember 1947 pada umur 72 tahun) adalah seorang penulis Inggris, pendaki gunung dan tokoh klenik, terkenal sebagai “The Great Beast” dan oleh media massa Inggris disebut “Manusia Paling Jahat di Seluruh Dunia,” karena kegemarannya pada seks magis, narkoba, dan hedonisme. Motto Crowley yang tersohor adalah ‘Do What Thou Wilt Shall Be The Whole Of The Law.’ Crowley menggunakan darah dan seks dalam ritualnya untuk mendapatkan energi dan pencerahan mistisnya. Pada Desember 1896, Crowley mulai mendalami okultisme dan mistisisme. Ia kemudian menerbitkan buku puisinya yang pertama berjudul Aceldama. Tidak diragukan lagi Aleister Crowley adalah seorang “guru” utama musik rock. Misi Crowley dalam hidupnya adalah menghancurkan Jesus Kristus dan Kristen, sementara mengagungkan perbuatan seks tidak wajar, obat bius, sihir dan Setan. Aleister Crowley memuntahkan kebenciannya kepada Jesus Kristus dalam The World’s Tragedy; “Saya tidak ingin berargumentasi mengenai doktrin Jesus, mereka dengan sendirinya telah menurunkan dunia kepada kondisi sekarang. Saya menganggap bahwa agama Kristen bukan hanya penyebab akan tetapi gejala dari perbudakan.” (Aleister Crowley, World Tragedy, p. XXXIX) “Agama itu mereka menyebutnya Kristen; Setan yang mereka hormati disebutnya Tuhan. Saya menerima definisi ini, sebagai seorang penyair yang harus melakukannya, jika dia semuanya dapat dimengerti ke zamannya, dan adalah Tuhan mereka serta agama mereka yang saya BENCI dan saya akan MENGHANCURKANNYA.” ( Aleister Crowley, World Tragedy, p. XXXI) Dalam bab pendahuluan The World’s Tragedy, Israel Regardie mengatakan; “Ini panjang, hampir merupakan salah satu syair kepahlawanan yang paling pahit dan jahat berupa ejekan terhadap Kristen yang belum pernah saya membacanya.” Ajaran Crowley yang paling terkenal adalah , “Do what thou wilt shalt be the whole of the law” yang menjadi “mantra” dalam revolusi obat bius, seks tidak wajar, dan anti Kristen pada tahun 60-an. “Lakukanlah apa yang Anda ingin lakukan” — “Jika itu di rasa baik, maka lakukanlah”. THE BEATLES & CROWLEY Menurut The All Music Guide, the Beatle’s Sgt. Pepper Album, “akan dikenal selamanya sebagai rekaman yang merubah rock and roll”. Majalah Time mengatakan, Sgt Pepper “tenggelam seluruhnya alam obat bius.” (Time, Sept. 26, 1967, p.62) Dalam cover album Sgt. Pepper’s terlihat the Beatles dengan latar belakang, menurut Ringo Starr, “kita suka dan menghormatinya” (Hit Parade, Okt. 1976, p.14). Paul McCartney mengatakan mengenai cover album Sgt. Pepper’s, “. . . kami akan memasang semua foto PAHLAWAN kita di dinding . . .” (Musician, Special Collectors Edition, – Beatles and Rolling Stones, 1988, p.12) Salah seorang dari pahlawan the Beatles yang terdapat dalam cover Sgt. Pepper’s adalah — orang jahat, Aleister Crowley! Sebagian besar orang, terutama pada tahun 1967, bahkan tidak tahu siapa itu Crowley — tetapi the Beatles, lebih daripada sekedar tahu dan kenal. Sgt. Pepper “. . . kami akan memasang semua foto PAHLAWAN kami di dinding . . .” Dengan jelas the Beatles sangat serius mengambil ajaran Crowley — anggota the Beatles, John Lennon dalam sebuah wawancara mengatakan “keseluruhan gagasan atau ide the Beatles” — adalah “do what thou wilt”: buah pikiran Crowley yang jahat “Seluruh ide the Beatles adalah melakukan apa yang ingin dilakukannya, benar kan? Untuk memegang tanggung jawab sendiri, lakukan apa yang anda ingin lakukan dan mencoba untuk tidak merugikan orang lain, benar kan? DO WHAT THOU WILST, selama hal itu tidak menyakiti seseorang. . .” (”Wawancara Interviews dengan John Lennon & Yoko Ono”, oleh David Sheff & G. Barry Golson, p. 61) “Mereka SEPENUHNYA ANTI-CHRIST. Maksudnya, Saya anti-Christ juga, tetapi mereka juga anti-Christ mereka mengejutkan saya dengan sesuatu yang tidak ringan.” Derek Taylor, Press Officer for the Beatles (Saturday Evening Post, Aug. 8, 1964). “Jesus El Pifico, seorang pemakan bawang putih – pengecut kecil bau busuk, seorang fasis manis mulut, anak haram Katholik orang Spanyol.” (John Lennon, A Spaniard in the Works, p.14) “Agama Kristen akan hilang, akan menciut dan lenyap. Saya tidak perlu berpendapat tentang itu. Saya benar dan akan terbukti kebenarannya. Sekarang kami lebih populer dibandingkan Jesus.” John Lennon (San Francisco Chronicle, April 13, 1966, p.26) LED ZEPPELIN Seorang murid Crowley yang paling tulus adalah gitaris Led Zeppelin, Jimmy Page. Page, bahkan ia membelikan Crowley sebuah “rumah giris” — “ house of horrors” Boleskine, terletak di Lock Ness. Boleskine tempat Crowley melakukan “Sihir Setan”, termasuk pengorbanan dengan darah. Crowley dikuburkan di dalam sebuah kamar gelap di Boleskine. Ajaran yang paling terkenal Crowley “Do what thou wilt shalt be the whole of the law” – “Apa yang engkau ingin lakukan menjadi keseluruhan aturan hidupmu”. Page mengukir di atas vinil album ketiga Led Zeppelin, Zeppelin III, “Do what thou wilt. So mete it Be.” Tanpa diketahui penonton, sesungguhnya selama berlangsungnya konser Zeppelin, Page melakukan ritus agama Crowley disela-sela konsernya. OZZY OSBOURNE Ozzy Osbourne menyebut Crowley seorang “phenomenon of his time” (Circus, Agustus, 26, 1980) Ozzy bahkan memenciptakan sebuah lagu untuk menghormati Crowley — Mr. Crowley: . . . Anda mengelabui semua orang dengan sihir Anda menunggu Setan memanggil . . . Mr. Crowley, tidakah Anda ingin mengendarai kuda putih saya Ozzy, dikenal sebagai orang yang tindakannya tidak dapat dikendalikan dan kejam, yang diakuinya sendiri dalam sebuah wawancara: “Saya ingin benar-benar mengetahui mengapa saya melakukan sesuatu selama bertahun-tahun ini. Saya tidak tahu jika saya adalah seorang medium dari dunia lain. Apapun wujudnya, sebetulnya, Saya berharap tidaklah seperti apa yang saya pikirkan, ia adalah – Setan“. Ozzy Osbourne (Hit Parader, Feb 1978, p.24) THE DOORS Jim Morrison, superstar the Doors, yang mati “ secara aneh – misterius” pada tanggal 3 Juli, 1971 terlibat sangat dalam dengan okult. Sewaktu Morrison menikahi isterinya, sebuah ritus perkawinan Wicca mengesahkan pernikahan mereka, keduanya berdiri di atas gambar pentagram sambil meminum darah masing-masing. Pada cover belakang album the Doors “13”, nampak kelompok the Doors berkumpul mengelilingi sebuah patung kepala Aleister Crowley. Morrison mengakui bahwa Setan merupakan sumber ilham musiknya: “Saya bertemu Spirit Musik. . . . Penampakkan Setan di sebuah kanal Venesia, Saya melihat Setan atau Satyr – makhluk setengah manusia setengah hewan yang kekal (kepercayaan Yunani/ Romawi), mendekat ke sampingku, sosok molek bayangan dari pikiran rahasia saya. . .” (Lost Writings Jim Morrison, p. 36-38) Ray Manaxrek dari the Doors, mengatakan mengenai Morrison: “Dia bukan seorang pemain. Dia bukan seorang penghibur. Dia bukan seorang pemain sandiwara. Dia adalah seorang shaman – seorang dukun sihir. Dia dikuasai Setan.“ Pengarang Sanchez selanjutnya menggambarkan apa yang dia sebut sebagai “Ritus Setan” yang direncanakan sebelumnya. Sewaktu The Rolling Stones mulai menyanyikan lagu, “dengan cara aneh beberapa orang anak membuka pakaian mereka dan merayap ke panggung seolah-olah sebuah altar tinggi, disana mereka menawarkan diri sebagai korban untuk the boots and cues Angles. Semakin mereka dipukuli dan semakin berdarah, mereka semakin terdorong, seolah-olah ada kekuatan gaib, untuk menawarkan diri mereka sebagai pengorbanan manusia kepada agen Setan ini.” (Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, p.199) Seorang kulit hitam bernama Meredith Hunter berdiri di depan panggung diantara penonton dengan pacarnya, pemburu akan segera memilihnya untuk pengorbanan manusia. The Stones baru saja mengeluarkan lagu baru dengan judul “Simpati untuk Setan. – “Sympathy for the Devil.” Lagu tersebut dengan cepat menjadi rekaman nomor satu di Amerika. Lagu tersebut dimulai oleh Mick Jagger yang memperkenalkan dirinya sebagai Lucifer. Begitu ia mulai menyanyikan lagu itu di Altamont, keseluruhan pendengar berdiri dan menari-nari dengan luapan perasaan yang berlebihan dan liar. Sanchez menggambarkan apa yang terjadi berikutnya, “Seorang Angels seperti seekor beruang buas besar berukuran enam kaki menghampiri Meredith dan menjambak rambutnya dengan keras dalam suatu usaha memanas-manasi supaya berkelahi… Perkelahian terjadi, lima orang Angels datang membantu temannya, sementara Meredith mencoba untuk melarikan diri melalui kerumunan orang. Salah seorang Angel menangkapnya dan menghujamkan pisaunya di punggung si hitam. Pisau gagal menembus dengan dalam, Meredith menyadari bahwa ia sedang memperjuangkan hidupnya. Dia mengeluarkan sebuah senapan dan langsung diarahkan ke dada Angel… Angels yang berada di depannya nampak seperti sekumpulan serigala buas. Salah seorang diantaranya merampas senapan dari tangannya, dan yang lain menghujamkan pisau berkali-kali ke mukanya dengan gilanya kemudian ke punggungnya sampai roboh.” “Ketika Angels sudah selesai menganiaya Hunter, beberapa orang mencoba datang untuk memberikan bantuannya, namun seorang Angel menghalanginya tanpa bergerak. ‘Jangan sentuh dia’ dia mengatakannya dengan penuh ancaman. ‘Bagaimanapun dia akan meninggal, biarkan saja dia meninggal.’ (Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, pp. 201, 202) Adalah tidak terbukti Meredith mempunyai sebuah senapan. Kemudian dilakukan penagkapan. Namun tidak seorangpun didakwa karena tidak ada orang yang berani menjadi saksi karena takut pembalasan dari Angels. Meskipun terjadi pembunuhan berdarah, konser the Rolling Stones terus dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Sympathy for the Devil”. Semua personel the Rolling Stones mengamati dari panggung ketika Meredith Hunter dibunuh di depan mereka. Selain itu, secara luar biasa, keseluruhan kejadian pembunuhan itu secara profesional dibuat filmnya oleh kru film yang disewa untuk membuat film konser. Segera sesudah itu film diedarkan ke seluruh negara bagian dengan judul diambil dari lagu the Rolling Stones, “Gimme Shelter”. Apakah pembunuhan sudah direncanakan sebelumnya oleh para pengikut Setan? Dalam bukunya, The Ultimate Evil, pengarang Maury Terry mengatakan bagaimana para pemuja Setan mengedarkan film pengorbanan manusia diantara mereka. Film-film seperti ini disebut “snuff film”. Terry menghubungkan kejadian yang menimpa Hunter dengan pembunuhan yang terjadi kepada tujuh orang anak Sam di New York City yang filmnya benar-benar dibuat dari sebuah van yang parkir di sekitarnya. Film tersebut kemudian dibeli oleh seorang pengikut Setan yang kaya. “Gimme Shelter” yang menjadi box office hit, masih dapat dibeli atau disewa dewasa ini dengan hanya beberapa dolar saja di video rental di dekat rumah Anda. Tahun yang sama dengan Altamont, yaitu tahun 1969 menandai awal mula karier Setan Ozzy Osbourne. Osbourne membentuk ‘band’ Black Sabbath. Kelompok ini memodelkan bandnya kepada the Rolling Stones. Lima belas tahun kemudian akan bersaksi dengan maraknya penampilan-penampilan drugged-out rock muda, seperti Osbourne, masing-masing bersaing untuk mendapatkan “uang yang besar” dan kontrak rekaman bersamanya. Ukuran-ukuran kunci dari mereka yang akan “melakukan hal itu” adalah kemampuan mereka untuk melukiskan dekadensi dan setan. Inilah yang disebut dengan kelompok-kelompok “heavy metal”. Pada tahun 1985, surat kabar New Solidarity, yang saat itu sudah diperintahkan untuk di tutup oleh pemerintah federal, melakukan wawancara dengan Hezekiah Ben Aaron, kemudian dengan anggota jajaran ketiga Gereja Setan. Ben Aaron saat ini menjadi seorang Kristen yang taat. Dalam wawancara, Aaron mengungkapkan bahwa Gerejanya yang memulai kelompok “heavy metal” rock seprti Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Ozzy Osbourne, dan banyak yang lainnya. Gereja Setan selanjutnya dipimpin oleh imam kepala, Anton LaVey. Banyak laporan bahwa LaVey, mantan seorang pemain sirkus penjinak singa, dan ia hanya sekedar orang yang dikedepankan, imam kepala sebenarnya adalah Kenneth Anger, yang sebelumnya merekrut the Rolling Stones masuk ke dalam okult. Berikut adalah sebuah kutipan dari wawancara tersebut: “Saya pada waktu itu bekerja di Gereja… Dalam Gereja juga ada pebisnis untuk Apple, (perusahaan yang didirikan oleh the Beatles), Warner Brothers, dan perusahaan rekaman lainnya. Seseorang akan datang kepada saya dan mengatakan, ‘Saya mempunyai tape rekaman, dan saya ingin Anda untuk memeriksanya. Saya bermaksud mencari, bila Anda tertarik untuk mensponsori sebuah kelompok Rock.’ Saya mengatakan ‘Baiklah, Saya akan memeriksanya.’ Beberapa hari kemudian Ben Aaron akan menelpon balik dan menyiapkan pertemuan lain. Dia melanjutkan, ‘Saya akan berikan Anda sebesar US $100,000, namun Anda tidak perlu menandatangani apapun. Apa yang Anda tidak akan mengetahuinya adalah bahwa semua kegiatan Anda akan direkam, difoto atau divideo. Bila Anda gagal melaksanakan kelompok musik rock Anda, Anda harus mengembalikannya dengan sesuatu yang benar-benar buruk. Kadang-kadang lebih dari 60% dari dolar yang telah Anda terima.” Wawancara Aaron dilanjutkan: “kita akan membawa Anda kesebuah toko, kita sediakan pakaian termasuk amplifier. Semuanya Anda bayar dengan uang yang telah kami berikan kepada Anda. Kami menyiapkan kelompok Anda untuk sebuah tour musik. Kami menetapkan semua ini dengan ikatan. We book you” Aaron kemudian menjelaskan bahwa jika kelompok musik rock tidak melakukan seperti yang diperintahkan untuk mengumpulkan uang atau berlaku “aturan” lain. Aturan-aturan lain itu mungkin dimasukan kedalam daftar lusinan bintang rock yang dilaporkan mati ‘bunuh diri’.” Dunia penjahat obat bius Mafia mempunyai banyak cara untuk melenyapkan orang-orang yang tidak mau membayar. Beberapa pembaca mungkin masih ingat pernyataan seorang personel the Beatles, John Lennon yang disampaikannya kepada internasional press pada tahun 1966: “Christianity will go. It will go. It will vanish and shrink. I needn’t argue about that. I’m right and I will be proved right. We are more popular than Jesus now.” Dengan penuh harapan, John Lenon akan terbukti salah. Catatan: John Lennon dibunuh oleh Mark David Chapman, salah seorang penggemarnya, pada tanggal 8 Desember, 1980.
http://irfan295-kdc.blogspot.com/http://irfan295-kdc.blogspot.com/2012/05/biografi-aleister-crowley-pendiri-agama.html#
http://irfan295-kdc.blogspot.com/http://irfan295-kdc.blogspot.com/2012/05/biografi-aleister-crowley-pendiri-agama.html#
Dagangan ane gan, yang mau liat liat atau mau beli klick aja link di bawah ini
Aleister Crowley (Edward Alexander Crowley) lahir 12 Oktober 1875 – meninggal 1 Desember 1947 pada umur 72 tahun) adalah seorang penulis Inggris, pendaki gunung dan tokoh klenik, terkenal sebagai “The Great Beast” dan oleh media massa Inggris disebut “Manusia Paling Jahat di Seluruh Dunia,” karena kegemarannya pada seks magis, narkoba, dan hedonisme. Motto Crowley yang tersohor adalah ‘Do What Thou Wilt Shall Be The Whole Of The Law.’ Crowley menggunakan darah dan seks dalam ritualnya untuk mendapatkan energi dan pencerahan mistisnya. Pada Desember 1896, Crowley mulai mendalami okultisme dan mistisisme. Ia kemudian menerbitkan buku puisinya yang pertama berjudul Aceldama. Tidak diragukan lagi Aleister Crowley adalah seorang “guru” utama musik rock. Misi Crowley dalam hidupnya adalah menghancurkan Jesus Kristus dan Kristen, sementara mengagungkan perbuatan seks tidak wajar, obat bius, sihir dan Setan. Aleister Crowley memuntahkan kebenciannya kepada Jesus Kristus dalam The World’s Tragedy; “Saya tidak ingin berargumentasi mengenai doktrin Jesus, mereka dengan sendirinya telah menurunkan dunia kepada kondisi sekarang. Saya menganggap bahwa agama Kristen bukan hanya penyebab akan tetapi gejala dari perbudakan.” (Aleister Crowley, World Tragedy, p. XXXIX) “Agama itu mereka menyebutnya Kristen; Setan yang mereka hormati disebutnya Tuhan. Saya menerima definisi ini, sebagai seorang penyair yang harus melakukannya, jika dia semuanya dapat dimengerti ke zamannya, dan adalah Tuhan mereka serta agama mereka yang saya BENCI dan saya akan MENGHANCURKANNYA.” ( Aleister Crowley, World Tragedy, p. XXXI) Dalam bab pendahuluan The World’s Tragedy, Israel Regardie mengatakan; “Ini panjang, hampir merupakan salah satu syair kepahlawanan yang paling pahit dan jahat berupa ejekan terhadap Kristen yang belum pernah saya membacanya.” Ajaran Crowley yang paling terkenal adalah , “Do what thou wilt shalt be the whole of the law” yang menjadi “mantra” dalam revolusi obat bius, seks tidak wajar, dan anti Kristen pada tahun 60-an. “Lakukanlah apa yang Anda ingin lakukan” — “Jika itu di rasa baik, maka lakukanlah”. THE BEATLES & CROWLEY Menurut The All Music Guide, the Beatle’s Sgt. Pepper Album, “akan dikenal selamanya sebagai rekaman yang merubah rock and roll”. Majalah Time mengatakan, Sgt Pepper “tenggelam seluruhnya alam obat bius.” (Time, Sept. 26, 1967, p.62) Dalam cover album Sgt. Pepper’s terlihat the Beatles dengan latar belakang, menurut Ringo Starr, “kita suka dan menghormatinya” (Hit Parade, Okt. 1976, p.14). Paul McCartney mengatakan mengenai cover album Sgt. Pepper’s, “. . . kami akan memasang semua foto PAHLAWAN kita di dinding . . .” (Musician, Special Collectors Edition, – Beatles and Rolling Stones, 1988, p.12) Salah seorang dari pahlawan the Beatles yang terdapat dalam cover Sgt. Pepper’s adalah — orang jahat, Aleister Crowley! Sebagian besar orang, terutama pada tahun 1967, bahkan tidak tahu siapa itu Crowley — tetapi the Beatles, lebih daripada sekedar tahu dan kenal. Sgt. Pepper “. . . kami akan memasang semua foto PAHLAWAN kami di dinding . . .” Dengan jelas the Beatles sangat serius mengambil ajaran Crowley — anggota the Beatles, John Lennon dalam sebuah wawancara mengatakan “keseluruhan gagasan atau ide the Beatles” — adalah “do what thou wilt”: buah pikiran Crowley yang jahat “Seluruh ide the Beatles adalah melakukan apa yang ingin dilakukannya, benar kan? Untuk memegang tanggung jawab sendiri, lakukan apa yang anda ingin lakukan dan mencoba untuk tidak merugikan orang lain, benar kan? DO WHAT THOU WILST, selama hal itu tidak menyakiti seseorang. . .” (”Wawancara Interviews dengan John Lennon & Yoko Ono”, oleh David Sheff & G. Barry Golson, p. 61) “Mereka SEPENUHNYA ANTI-CHRIST. Maksudnya, Saya anti-Christ juga, tetapi mereka juga anti-Christ mereka mengejutkan saya dengan sesuatu yang tidak ringan.” Derek Taylor, Press Officer for the Beatles (Saturday Evening Post, Aug. 8, 1964). “Jesus El Pifico, seorang pemakan bawang putih – pengecut kecil bau busuk, seorang fasis manis mulut, anak haram Katholik orang Spanyol.” (John Lennon, A Spaniard in the Works, p.14) “Agama Kristen akan hilang, akan menciut dan lenyap. Saya tidak perlu berpendapat tentang itu. Saya benar dan akan terbukti kebenarannya. Sekarang kami lebih populer dibandingkan Jesus.” John Lennon (San Francisco Chronicle, April 13, 1966, p.26) LED ZEPPELIN Seorang murid Crowley yang paling tulus adalah gitaris Led Zeppelin, Jimmy Page. Page, bahkan ia membelikan Crowley sebuah “rumah giris” — “ house of horrors” Boleskine, terletak di Lock Ness. Boleskine tempat Crowley melakukan “Sihir Setan”, termasuk pengorbanan dengan darah. Crowley dikuburkan di dalam sebuah kamar gelap di Boleskine. Ajaran yang paling terkenal Crowley “Do what thou wilt shalt be the whole of the law” – “Apa yang engkau ingin lakukan menjadi keseluruhan aturan hidupmu”. Page mengukir di atas vinil album ketiga Led Zeppelin, Zeppelin III, “Do what thou wilt. So mete it Be.” Tanpa diketahui penonton, sesungguhnya selama berlangsungnya konser Zeppelin, Page melakukan ritus agama Crowley disela-sela konsernya. OZZY OSBOURNE Ozzy Osbourne menyebut Crowley seorang “phenomenon of his time” (Circus, Agustus, 26, 1980) Ozzy bahkan memenciptakan sebuah lagu untuk menghormati Crowley — Mr. Crowley: . . . Anda mengelabui semua orang dengan sihir Anda menunggu Setan memanggil . . . Mr. Crowley, tidakah Anda ingin mengendarai kuda putih saya Ozzy, dikenal sebagai orang yang tindakannya tidak dapat dikendalikan dan kejam, yang diakuinya sendiri dalam sebuah wawancara: “Saya ingin benar-benar mengetahui mengapa saya melakukan sesuatu selama bertahun-tahun ini. Saya tidak tahu jika saya adalah seorang medium dari dunia lain. Apapun wujudnya, sebetulnya, Saya berharap tidaklah seperti apa yang saya pikirkan, ia adalah – Setan“. Ozzy Osbourne (Hit Parader, Feb 1978, p.24) THE DOORS Jim Morrison, superstar the Doors, yang mati “ secara aneh – misterius” pada tanggal 3 Juli, 1971 terlibat sangat dalam dengan okult. Sewaktu Morrison menikahi isterinya, sebuah ritus perkawinan Wicca mengesahkan pernikahan mereka, keduanya berdiri di atas gambar pentagram sambil meminum darah masing-masing. Pada cover belakang album the Doors “13”, nampak kelompok the Doors berkumpul mengelilingi sebuah patung kepala Aleister Crowley. Morrison mengakui bahwa Setan merupakan sumber ilham musiknya: “Saya bertemu Spirit Musik. . . . Penampakkan Setan di sebuah kanal Venesia, Saya melihat Setan atau Satyr – makhluk setengah manusia setengah hewan yang kekal (kepercayaan Yunani/ Romawi), mendekat ke sampingku, sosok molek bayangan dari pikiran rahasia saya. . .” (Lost Writings Jim Morrison, p. 36-38) Ray Manaxrek dari the Doors, mengatakan mengenai Morrison: “Dia bukan seorang pemain. Dia bukan seorang penghibur. Dia bukan seorang pemain sandiwara. Dia adalah seorang shaman – seorang dukun sihir. Dia dikuasai Setan.“ Pengarang Sanchez selanjutnya menggambarkan apa yang dia sebut sebagai “Ritus Setan” yang direncanakan sebelumnya. Sewaktu The Rolling Stones mulai menyanyikan lagu, “dengan cara aneh beberapa orang anak membuka pakaian mereka dan merayap ke panggung seolah-olah sebuah altar tinggi, disana mereka menawarkan diri sebagai korban untuk the boots and cues Angles. Semakin mereka dipukuli dan semakin berdarah, mereka semakin terdorong, seolah-olah ada kekuatan gaib, untuk menawarkan diri mereka sebagai pengorbanan manusia kepada agen Setan ini.” (Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, p.199) Seorang kulit hitam bernama Meredith Hunter berdiri di depan panggung diantara penonton dengan pacarnya, pemburu akan segera memilihnya untuk pengorbanan manusia. The Stones baru saja mengeluarkan lagu baru dengan judul “Simpati untuk Setan. – “Sympathy for the Devil.” Lagu tersebut dengan cepat menjadi rekaman nomor satu di Amerika. Lagu tersebut dimulai oleh Mick Jagger yang memperkenalkan dirinya sebagai Lucifer. Begitu ia mulai menyanyikan lagu itu di Altamont, keseluruhan pendengar berdiri dan menari-nari dengan luapan perasaan yang berlebihan dan liar. Sanchez menggambarkan apa yang terjadi berikutnya, “Seorang Angels seperti seekor beruang buas besar berukuran enam kaki menghampiri Meredith dan menjambak rambutnya dengan keras dalam suatu usaha memanas-manasi supaya berkelahi… Perkelahian terjadi, lima orang Angels datang membantu temannya, sementara Meredith mencoba untuk melarikan diri melalui kerumunan orang. Salah seorang Angel menangkapnya dan menghujamkan pisaunya di punggung si hitam. Pisau gagal menembus dengan dalam, Meredith menyadari bahwa ia sedang memperjuangkan hidupnya. Dia mengeluarkan sebuah senapan dan langsung diarahkan ke dada Angel… Angels yang berada di depannya nampak seperti sekumpulan serigala buas. Salah seorang diantaranya merampas senapan dari tangannya, dan yang lain menghujamkan pisau berkali-kali ke mukanya dengan gilanya kemudian ke punggungnya sampai roboh.” “Ketika Angels sudah selesai menganiaya Hunter, beberapa orang mencoba datang untuk memberikan bantuannya, namun seorang Angel menghalanginya tanpa bergerak. ‘Jangan sentuh dia’ dia mengatakannya dengan penuh ancaman. ‘Bagaimanapun dia akan meninggal, biarkan saja dia meninggal.’ (Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, pp. 201, 202) Adalah tidak terbukti Meredith mempunyai sebuah senapan. Kemudian dilakukan penagkapan. Namun tidak seorangpun didakwa karena tidak ada orang yang berani menjadi saksi karena takut pembalasan dari Angels. Meskipun terjadi pembunuhan berdarah, konser the Rolling Stones terus dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Sympathy for the Devil”. Semua personel the Rolling Stones mengamati dari panggung ketika Meredith Hunter dibunuh di depan mereka. Selain itu, secara luar biasa, keseluruhan kejadian pembunuhan itu secara profesional dibuat filmnya oleh kru film yang disewa untuk membuat film konser. Segera sesudah itu film diedarkan ke seluruh negara bagian dengan judul diambil dari lagu the Rolling Stones, “Gimme Shelter”. Apakah pembunuhan sudah direncanakan sebelumnya oleh para pengikut Setan? Dalam bukunya, The Ultimate Evil, pengarang Maury Terry mengatakan bagaimana para pemuja Setan mengedarkan film pengorbanan manusia diantara mereka. Film-film seperti ini disebut “snuff film”. Terry menghubungkan kejadian yang menimpa Hunter dengan pembunuhan yang terjadi kepada tujuh orang anak Sam di New York City yang filmnya benar-benar dibuat dari sebuah van yang parkir di sekitarnya. Film tersebut kemudian dibeli oleh seorang pengikut Setan yang kaya. “Gimme Shelter” yang menjadi box office hit, masih dapat dibeli atau disewa dewasa ini dengan hanya beberapa dolar saja di video rental di dekat rumah Anda. Tahun yang sama dengan Altamont, yaitu tahun 1969 menandai awal mula karier Setan Ozzy Osbourne. Osbourne membentuk ‘band’ Black Sabbath. Kelompok ini memodelkan bandnya kepada the Rolling Stones. Lima belas tahun kemudian akan bersaksi dengan maraknya penampilan-penampilan drugged-out rock muda, seperti Osbourne, masing-masing bersaing untuk mendapatkan “uang yang besar” dan kontrak rekaman bersamanya. Ukuran-ukuran kunci dari mereka yang akan “melakukan hal itu” adalah kemampuan mereka untuk melukiskan dekadensi dan setan. Inilah yang disebut dengan kelompok-kelompok “heavy metal”. Pada tahun 1985, surat kabar New Solidarity, yang saat itu sudah diperintahkan untuk di tutup oleh pemerintah federal, melakukan wawancara dengan Hezekiah Ben Aaron, kemudian dengan anggota jajaran ketiga Gereja Setan. Ben Aaron saat ini menjadi seorang Kristen yang taat. Dalam wawancara, Aaron mengungkapkan bahwa Gerejanya yang memulai kelompok “heavy metal” rock seprti Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Ozzy Osbourne, dan banyak yang lainnya. Gereja Setan selanjutnya dipimpin oleh imam kepala, Anton LaVey. Banyak laporan bahwa LaVey, mantan seorang pemain sirkus penjinak singa, dan ia hanya sekedar orang yang dikedepankan, imam kepala sebenarnya adalah Kenneth Anger, yang sebelumnya merekrut the Rolling Stones masuk ke dalam okult. Berikut adalah sebuah kutipan dari wawancara tersebut: “Saya pada waktu itu bekerja di Gereja… Dalam Gereja juga ada pebisnis untuk Apple, (perusahaan yang didirikan oleh the Beatles), Warner Brothers, dan perusahaan rekaman lainnya. Seseorang akan datang kepada saya dan mengatakan, ‘Saya mempunyai tape rekaman, dan saya ingin Anda untuk memeriksanya. Saya bermaksud mencari, bila Anda tertarik untuk mensponsori sebuah kelompok Rock.’ Saya mengatakan ‘Baiklah, Saya akan memeriksanya.’ Beberapa hari kemudian Ben Aaron akan menelpon balik dan menyiapkan pertemuan lain. Dia melanjutkan, ‘Saya akan berikan Anda sebesar US $100,000, namun Anda tidak perlu menandatangani apapun. Apa yang Anda tidak akan mengetahuinya adalah bahwa semua kegiatan Anda akan direkam, difoto atau divideo. Bila Anda gagal melaksanakan kelompok musik rock Anda, Anda harus mengembalikannya dengan sesuatu yang benar-benar buruk. Kadang-kadang lebih dari 60% dari dolar yang telah Anda terima.” Wawancara Aaron dilanjutkan: “kita akan membawa Anda kesebuah toko, kita sediakan pakaian termasuk amplifier. Semuanya Anda bayar dengan uang yang telah kami berikan kepada Anda. Kami menyiapkan kelompok Anda untuk sebuah tour musik. Kami menetapkan semua ini dengan ikatan. We book you” Aaron kemudian menjelaskan bahwa jika kelompok musik rock tidak melakukan seperti yang diperintahkan untuk mengumpulkan uang atau berlaku “aturan” lain. Aturan-aturan lain itu mungkin dimasukan kedalam daftar lusinan bintang rock yang dilaporkan mati ‘bunuh diri’.” Dunia penjahat obat bius Mafia mempunyai banyak cara untuk melenyapkan orang-orang yang tidak mau membayar. Beberapa pembaca mungkin masih ingat pernyataan seorang personel the Beatles, John Lennon yang disampaikannya kepada internasional press pada tahun 1966: “Christianity will go. It will go. It will vanish and shrink. I needn’t argue about that. I’m right and I will be proved right. We are more popular than Jesus now.” Dengan penuh harapan, John Lenon akan terbukti salah. Catatan: John Lennon dibunuh oleh Mark David Chapman, salah seorang penggemarnya, pada tanggal 8 Desember, 1980.
FOR SUMBER
FOR SUMBER
No comments:
Post a Comment