Di suatu moment, saya pernah mendengar sebuah
percakapan yang cukup menarik bagi saya. Seorang pria bertanya kepada beberapa
orang di kelas. "sebenernya cewek pake rok mini boleh gak sih?".
Salah satu perempuan pun menjawab, "boleh lah, itu kan hak asasi manusia
dalam berpakaian." oke, dalam hal ini
memakai rok mini adalah hak asasi manusia yang tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun. Karena hak asasi sifatnya adalah mutlak. Itu berarti kita kaum pria juga bebas memandang paha yang mulus dan indah seorang perempuan dengan penuh syahwat (nafsu). Terlebih lagi dapat melihat isi dari dalam rok mini tersebut jika beruntung. Hal itu pasti akan menjadi suatu moment yang takkan terlupakan bagi kaum pria. Toh, memandang sesuatu juga bagian dari hak asasi manusia, betulkan?
memakai rok mini adalah hak asasi manusia yang tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun. Karena hak asasi sifatnya adalah mutlak. Itu berarti kita kaum pria juga bebas memandang paha yang mulus dan indah seorang perempuan dengan penuh syahwat (nafsu). Terlebih lagi dapat melihat isi dari dalam rok mini tersebut jika beruntung. Hal itu pasti akan menjadi suatu moment yang takkan terlupakan bagi kaum pria. Toh, memandang sesuatu juga bagian dari hak asasi manusia, betulkan?
Bagi beberapa kaum pria pasti setuju dengan apa yang
baru saja saya tulis. Tapi apa mereka tidak merasa risih mendapat perlakuan
tidak senonoh dari kaum lelaki lantaran busana yang telah mereka kenakan? Bagi
perempuan yang masih ingin di hargai, pasti tidak mau mendapat perlakuan
semacam itu. Karena tidak ada perempuan yang mau mendapatkan pelecehan seksual.
Kasus rok mini di atas adalah sebagian kecil dari
beberapa busana kaum perempuan yang mampu mengumbar aurat dan mengundang
syahwat para lelaki. Seperti halnya rok mini, celana panjang/pendek dan pakaian
yang ketat juga mampu memperlihatkan setiap lekuk indah tubuh perempuan, dengan
kata lain, "tak suka rok mini anda bisa terlihat cantik dengan busana
ketat atau baju longgar yang memperlihatkan belahan belahan yang syur."
hal ini sungguh tak pantas untuk di banggakan. Tidak sulit pula untuk mencari
muslimah yang memakai jilbab tapi mengenakan busana ketat. Kalau seperti ini,
apa bedanya yang berjilbab dengan yang tidak berjilbab? Semua ini tidak lebih
dari sekedar trend dan tidak mau di bilang "enggak gaul." busana
ketat = memperlihatkan lekuk tubuh secara tak langsung = seperti telanjang.
Bukankah di dalam islam telah di ajarkan dan di wajibkan untuk menutup aurat?
Jika semua muslimah menjaga auratnya, niscaya tak akan ada pandangan penuh
syahwat dan pelecehan seksual dari para kaum lelaki. Namun tidak sepenuhnya
kesalahan ada pada perempuan sehinga terjadinya pelecehan seksual. Frekuensi
pria yang tidak pernah melihat pornografi sangat langka dan jarang. Itu semua
di karenakan mudahnya mengakses berbagai macam pornografi dari berbagai macam media
yang menyebabkan terjadinya kemerosotan moral di dalam masyarakat. Akhirnya
dampak dari semua ini adalah banyak terjadi zina di mana mana. Wallahu alam.
Kesimpulan= busana ketat adalah cara termudah
mengumbar aurat, dengan kata lain haram di kenakan oleh kaum perempuan. Dan
para lelaki hendaknya menjaga pandangannya, agar selamat dari perkara zina.
Saran penulis = untuk akhwat (perempuan) hendaknya
berpakaian yang sopan dan sesuai dengan syariah islam. Dan untuk para ikhwan
(pria) jauhkanlah diri dari perkara zina, karena zina adalah salah satu
perangkap setan untuk menjatuhkan kita ke dalam dosa. Wallahu alam.
Dagangan ane gan, yang mau liat liat atau mau beli klick aja link di bawah ini
No comments:
Post a Comment